Episode Seven
Adik Eric mencuri cat semprot dan melakukan vandalisme di
sekolah. Taylor babak belur akibat pengeroyokoan yang dilakukan teman satu tim
Eric. Dokumen kesehatan Anne bocor di internet. Taylor depresi dan mencuri
senjata api di rumah pamannya.
Konflik sudah memasuki titik puncak. Kepadatan cerita jauh
lebih baik dibanding episode-episode sebelumnya. Episode Seven memfokuskan diri pada penderitaan Taylor pasca semua
tragedi yang menimpanya. Sosok Taylor semakin mengundang simpati penonton.
Perilaku setiap karakter mengikat emosi penonton pada sebagian besar adegan.
Episode Seven memberi
contoh tentang kengenesan seorang jomlo. Namun, kengenesan itu diakibatkan oleh
peristiwa ketika sang tokoh masih berpasangan dengan seseorang. Hanya jomlo
sejati yang bisa merasakan penderitaan jomlo lain, karena itulah saya paham
betapa sakitnya hati Taylor yang jomlo dan tidak punya kawan yang bisa
melindunginya. Adegan ketika Taylor sedang berhalusinasi di tengah hutan
menyadarkan para jomlo mengenai pentingnya mencurahkan isi hati pada orang
terdekat. Termasuk kepada sesama jomlo. Karena jomlo yang bersatu bisa mengubah
dunia.
Episode Eight
Taylor ditahan atas tuduhan penembakan di Leyland. Seluruh
anggota tim basket berkabung atas kematian Wes. Putri Dan Sullivan (Sky Azure
van Vliet), mengakui perbuatannya dan dihukum oleh sang ayah. Sebastian
(Richard Cabral) mendatangi Anne dan menjelaskan maksud kedatangannya.
Tak seperti episode-episode sebelumnya, pada Episode Eight tampak beberapa video
wawancara dengan berbagai latar belakang. Keberadaan video itu bertujuan untuk
mendukung cerita karena semua narasumbernya adalah orang-orang yang pernah
bersinggungan langsung dalam kasus penembakan di sekolah, bullying, dan kekerasan terhadap minoritas. Namun, video tersebut
masih terasa kurang menyatu dengan isi cerita dan membuat penonton kurang bisa
menikmati dan merasakan emosi dalam episode kedelapan ini. Walau memiliki
kekurangan pada aspek emosi, sebagai episode yang sudah mendekati akhir serial,
Episode Eight menawarkan konklusi
yang menarik dan tidak monoton.
Bicara soal minoritas, bagi saya, kaum jomlo sudah menjadi
minoritas di tengah maraknya muda-mudi yang berpacaran dan menikah. Kini
seorang jomlo bagaikan lansia yang sanggup bermain sepak bola selama 90 menit.
Sangat sedikit jumlahnya. Bahkan, menurut prediksi saya, jomlo bisa saja punah
seperti dinosaurus dan burung dodo. Jika jomlo sudah punah, saya yakin banyak
museum yang tertarik untuk menyimpan koleksi yang berbau jomlo. Mie instan,
tisu, serta air mata, misalnya. Bahkan, bisa saja ada museum yang mengabadikan
fosil jomlo purbakala atau fosil homo
jomblonicus.
Episode Nine
Sebastian membantu Anne dengan kemampuan teknologinya. Dixon
disidang oleh Dinas Pendidikan. Steph Sullivan mendatangi kediaman Anne dan
memohon untuk tidak mencatut nama anaknya pada kasus Taylor. Eric Tanner
bertemu kembali dengan adik dan ibunya. Kevin bertengkar dengan rekan satu
timnya.
American Crime akan
memasuki episode pamungkasnya. Sebagian klimaks sudah mulai dimunculkan pada Episode Nine. Salah satunya adalah
reaksi Chris Dixon, kepala sekolah negeri tempat Taylor belajar. Selain itu,
beberapa masalah sudah sedikit menampakkan titik terang. Emosi penonton kembali
digali saat adegan-adegan yang menampilkan setiap karakter dan kesedihannya
masing-masing. Ekspresi sebagian besar tokohnya juga tidak terkesan berlebihan
dan cukup mengundang simpati bagi penonton.
Episode kesembilan ini banyak membahas perjuangan orang tua
yang membela sang anak meskipun anak itu bersalah. Ketika anak mencuri mangga,
misalnya. Pasti ada sebagian orang tua yang membela lewat berbagai cara.
Pura-pura tidak tahu, pura-pura berubah jadi pohon mangga, bahkan pura-pura
berubah jadi mangga. Seperti kata pepatah, batu akik tidak jatuh jauh dari
embannya, sesungguhnya sifat anak adalah cerminan sifat orang tua. Jika sang
ayah adalah musisi sombong yang kini menjadi wakil walikota dengan Harley
Davidson segudang dan cincin akik di sepuluh jari, hampir pasti buah hatinya
menjadi pribadi yang sombong pula, dengan cincin akik di sepuluh jari, namun
tanpa Harley Davidson karena kakinya masih terlalu pendek untuk menginjak rem
motor Harley, kecuali dia mau dan mampu menaiki Harley tanpa menginjak rem. Semoga
dia selamat walau tidak mengerem sama sekali.
Episode Ten
Setelah mengudara selama sepuluh pekan atau dua bulan lebih,
American Crime musim kedua telah
mencapai episode terakhir. Secara keseluruhan, season kedua lebih seru dan lebih “menyentil” dibanding musim
pendahulunya. Keluarga, rasisme, kesetiaan, kejujuran, hingga institusi
pendidikan dikritisi melalui peceritaan menarik diiringi karakter yang kuat dan
naskah tajam.
Taylor memberi keputusan terkait persidangannya. Becca
Sullivan, putri Dan Sullivan, ditangkap akibat kasus penjualan narkotika.
Sebastian dikagetkan oleh peretas lain. Tante Leslie Graham, tante-tante kepala
sekolah Leyland mengalami masa terberat dalam hidupnya. Kevin dipanggil oleh
pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.
Sebagai episode penutup, Episode
Ten banyak diisi konklusi-konklusi cerita yang tidak terlalu mengejutkan
namun tetap menarik untuk diikuti sampai tuntas. Hadirnya tokoh Sebastian
terkesan sedikit dipaksakan demi akhir serial yang menakjubkan dan meninggalkan
perasaan kurang ikhlas pada penonton. Seperti ketika seorang perempuan
berpacaran dengan laki-laki tampan namun tidak tahu nama sang pria, karakter
Sebastian mirip dengan peristiwa itu. Penonton hanya mengenal Sebastian pada
sepertiga akhir serial tanpa mengenal sosoknya lebih dalam. Sebastian seolah
menjadi kunci dari episode terakhir tanpa penokohan yang kuat. Walaupun agak
kurang pada karakter Sebastian, episode pamungkas American Crime tetap wajib ditonton karena akhir yang menegangkan
sekaligus melegakan seperti permen Stensils pelega tenggorokan.
Seberapa baikkah Anda? Pertanyaan itu memang amat susah
untuk dijawab. Saya sendiri tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut. Kalau
boleh memilih, lebih baik saya diberi tanggung jawab untuk memakan petai dua
kilogram setiap hari selama sebulan daripada harus menjawab pertanyaan di atas.
American Crime Season 2 mengajak kita
untuk merenungkan hidup dan mempertanyakan kebaikan sesama manusia karena
terkadang sesuatu yang terlihat baik dari luar sebenarnya tidak baik jika
dilihat lebih jeli. Seperti petai dua kilogram yang cukup nikmat tapi tidak
baik untuk aroma mulut serta nafas konsumennya.
0 komentar:
Posting Komentar